Kamis, 06 Oktober 2016

PT.TELKOM INDONESIA (tugas Manajemen Umum)


PT TELKOM INDONESIA

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Komitmen mereka untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang mereka tawarkan

Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.

Misi
1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif
2. Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia
Sasaran dan strategi

Tujuan
Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Tata Kelola Perusahaan
Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (“Good Corporate Governance” atau “GCG”) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi TELKOM untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan, mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis serta pemangku kepentingan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan berkomitmen untuk menerapkan praktekpraktek GCG dalam pengelolaan kegiatan usaha TELKOM. Kesadaran akan pentingnya GCG bagi TELKOM adalah karena keinginan untuk menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat dan berkesinambungan.

MANAJEMEN RISIKO

Sistem Manajemen Risiko
Sejak 2006, kami telah menerapkan manajemen risiko mengacu kepada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Management. Dalam penerapannya, manajemen risiko adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG dan pengendalian internal di perusahaan.

Visi Perusahaan terkait dengan penerapan manajemen risiko adalah: “Menjadikan pengelolaan risiko sebagai BUDAYA YANG MELEKAT dalam pelaksanaan proses bisnis dan operasional”. Untuk itu, sejak tahun 2008 kami telah membangun dan mengembangkan:
Aspek Struktural meliputi pengembangan visi manajemen risiko, misi, komitmen, tone at the top, lingkungan internal yang kondusif, kebijakan, pengembangan kompetensi, IT tools dan kesisteman.
Aspek Operasional meliputi penentuan Risk Acceptance Criteria, pelaksanaan Risk Assessment dan pengembangan manajemen risiko untuk fungsi spesifik.
Aspek Perawatan meliputi monitoring implementasi manajemen risiko, pelaporan berkala (risk reporting), menjaga pengembangan kompetensi yang berkelanjutan. Serta melakukan review melalui Risk Management Index, Survei Budaya Risiko maupun penilaian Tingkat Maturitas Implementasi.
Saat ini implementasi manajemen risiko telah mencapai tingkatan dimana manajemen risiko telah diintegrasikan di seluruh entitas Perusahaan. Ke depan kami telah menyusun road map pengembangan Entity Risk Management sebagai berikut:
2013 : peningkatan ERM Maturity Level pada initial Stage Quantified Level.
2014 : peningkatan ERM Maturity Level pada intermediate Stage Quantified Level.
2015 : peningkatan ERM Maturity Levelpada advanced stage Quantified Level.
2016 : peningkatan ERM Maturity Level masuk ke Optimized Level.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Evaluasi atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko dilakukan secara berkala meliputi aktivitas:
Review dan monitoring implementasi manajemen risiko unit secara berkala setiap tiga bulan.
Penyusunan Laporan Analisa Risiko dan Kepatuhan secara berkala setiap tiga bulan.
Rapat pembahasan terkait risiko di tingkat Direksi maupun Dewan Komisaris.
Melakukan pengukuran implementasi budaya risiko melalui survey kepada sejumlah responden.
Melakukan pengukuran tingkat kematangan implementasi manajemen risiko (ERM Maturity Level).
Risiko-Risko yang Dihadapi Perusahaan
Risiko-risiko yang kami dapat dilihat pada bagian “Tinjauan Bisnis” – Faktor-Faktor Risiko”, meliputi:
Risiko terkait Indonesia antara lain terkait perubahan situasi politik, sosial, ekonomi makro, bencana alam dan sebagainya.
Risiko terkait Perusahaan meliputi:
Risiko operasi meliputi gangguan atas alat produksi, keamanan aset, potensi kebocoran pendapatan, perubahan teknologi, pengoperasian bisnis satelit, dan sebagainya.
Risiko finansial meliputi perubahan suku bunga, perubahan nilai tukar rupiah, kesulitan pendanaan.
Risiko legal & compliance meliputi beberapa masalah yang dihadapi Perusahaan.
Risiko regulasi meliputi ketentuan regulasi yang harus dipatuhi oleh Perusahaan.
Risiko kompetisi meliputi potensi peningkatan kompetisi di seluruh portofolio bisnis
Upaya Pengelolaan Risiko
Untuk mengelola risiko-risiko tersebut, kami melakukan berbagai upaya antara lain Membangun dan mengembangkan aspek struktural, operasional dan perawatan atas implementasi manajemen risiko di seluruh entitas anak.
Peningkatan kualitas pengambilan keputusan berbasis risiko (six - eyes - principle).
Pengembangan manajemen kelangsungan usaha (Business Continuity Management) dan Crisis Management.
Pengembangan Revenue Assurance untuk proteksi kebocoran dan program anti fraud/anti kecurangan.
Pengembangan Enterprise Security Governance untuk melindungi aset fisik dan non fisik (misalnya Information System Security dengan mengembangkan ISO 27000).
Pengembangan Program Pengendalian Internal.
Pengembangan Regulatory Management.

Fungsi Manajemen Pada PT.Telkom

PT Telekomunikasi Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Telkom merupakan sebuah perusahaan penyelenggara informasi dan komunikasi (infocom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) di Indonesia.
Asman Akhir Nasution, Staf Ahli Menparpostel bidang Hubungan Antar-Lembaga Parpostel terpilih menjadi Dirut PT Telkom yang baru menggantikan Setyanto Prawira Santosa. Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham (RUPS) PT Telkom di Jakarta, Jumat (17/5), AA Nasution dibantu para anggota direksi Dadad Kustiwa, John Welly, Andi Siswaka Faisal dan Harry Supangkat.
Telkom menjadi pemegang saham mayoritas di sembilan anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Kontribusinya terhadap pemerintah diwujudkan melalui PPh badan dan deviden.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh Telkom, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, pada saat ini Telkom menjadi model korporasi di Indonesia.
Menurut Asman Akhir Nasution, untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan, marjin keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh,dalam prosesnya tidak terlepas dari manajemen yang berunsur Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling (POAC).
Adapun salah satu perencanaan dari PT Telkom yaitu mengenai infrastruktur sebagai penunjang jaringan komunikasi di Indonesia.
Dengan adanya infrastruktur tersebut, maka pelayanan akan komunikasi menjadi semakin mudah dan lancar, bahkan tidaklah mustahil untuk dapat menjangkau daerah atau pulau-pulau yang terpencil demi tetap menjaga keutuhan NKRI . Dengan jalan pemasangan berbagai infrastruktur komunikasi, maka secara tidak langsung Telkom juga ikut berpartisipasi di dalam mengembangkan daerah di Indonesia. Hal ini tidak dapat lepas dari peran Telkom sebagai agent of development (agen pembangunan).
Dalam merencanakan infrastruktur terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1.Perkembangan teknologi yang selalu berkembang
2.Estetika (tata kota), seberapa jauh Telkom dapat menunjang tata kota
3.Pertimbangan bisnis
Selain itu, kebijakan perusahaan dalam mengembangkan lingkungan strategis yaitu melalui CSR (Corporate Sosial Responsibility) akan menjadi landasan dari program-program kolaborasi yang terkait dengan pemberdayaan mahasiswa di dalam mengembangkan kemampuan kewirausahaan melalui program Cooperative Academic Education (CO-OP).
Program Cooperative Academic Education yaitu belajar bekerja secara terpadu yang melibatkan tiga pihak, yaitu mahasiswa, Perguruan Tinggi dan dunia usaha. Program ini merupakan salah satu strategi pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengintegrasikan mahasiswa dengan berbagai latar belakang ilmu dari bangku kuliah dengan pengalaman kerja yang produktif (“work-based learning” atau “work-integrated learning”), agar mahasiswa dapat menemukan dan mengalami sendiri apa yang disebut “dunia kerja”.
Tata Kelola Perusahaan (Kemitraan dan Bina Lingkungan)
Program Kemitraan
Program kemitraan Telkom bertujuan untuk mendorong kegiatan atau pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta peningkatan taraf hidup masyarakat, baik antara perusahaan dan mitra binaan maupun antar mitra binaan sehingga membawa manfaat bagi kelangsungan usaha.
Program Bina Lingkungan
Program bina lingkungan berbentuk bantuan sosial masyarakat yang bersifat hibah murni (charity/sukarela) dalam rangka peningkatan citra perusahaan. Adapun obyek program bina lingkungan ini, antara lain:
Sarana pendidikan dan pelatihan (Dalam kontribusinya di dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia)
Peningkatan ketahanan pangan 2008 (Telkom menyerahkan bantuan dalam bentuk paket-paket sembako dan susu untuk menangani rawan gizi pada anak)
Peningkatan kesehatan masyarakat (Telkom memiliki andil dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, antara lain melalui penyediaan air bersih di Gunung Kidul, mendirikan Pos Kesehatan, dan melakukan fogging bagi pencegahan penularan penyakit demam berdarah)
Sarana Ibadah
Sarana Umum
Bencana Alam

Kesimpulan
PT Telkom mempunyai tujuan untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan, marjin keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh. Sedangkan, visi Telkom adalah to become a leading infocom player in the region. Artinya, Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infocom terkemuka di kawasan Aia Tenggara, Asia dan selanjutnya akan merambah ke kawasan Asia Pasifik.
Dalam pencapaian visi dan misi tersebut PT Telkom menggunakan manajemen POAC (Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling) salah satu contohnya dengan perencanaan infrastruktur sebagai penunjang jaringan komunikasi,CSR (Corporate Sosial Responsibility) melalui Program Cooperative Academic Education dan tata kelola perusahaan Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Saran
Dalam pengelolaaan perusahaan fungsi manajemen sangat diperlukan guna memajukan perusahaan tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik jika dalam prakteknya sesuai dengan rancangan atau planning yang telah ditetapkan sesuai dengan aturannya.

SUMBER : 

http://www.telkom.co.id/UHI/CDInteraktif2013/ID/0082_manajemen_risiko.html

https://creamyice.wordpress.com/2011/12/02/pt-telkom-indonesia-tugas-pengantar- manajemen/

http://dewiseptianawati.blogspot.co.id/2012/11/contoh-kasus-fungsi-manajemen-pada.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar